Sabtu, 21 September 2013

Olimpisme

Hallo guys! Seperti hari Sabtu biasanya, hari ini saya belajar mata kuliah Olimpisme bersama Om Jay. Hari ini materinya tentang "Penyebarluasan Olimpisme melalui Gerakan Olimpiade Modern". Diawali dengan pemutaran film pendek yang sangat menyentuh yang memberi tahu kita bahwa "Giving is the best communication".


Pertama akan kita bahas mengenai ide gerakan dari olimpiade. Berikut adalah ide gerakan olimpiade menurut Pierre De Coubertin's:
> Mengajak negara-negara di dunia untuk menghidupkan kembali nilai & kegiatan
   olimpiade.
> Kegiatan olimpiade diharapkan dapat memberikan inspirasi dan semangat
   persaudaraan dalam upaya membangun resolusi perdamaian untuk mengatasi
   kekacauan yang terjadi di seluruh dunia.
> Ditetapkannya piagam olimpiade (Olympic Charter)

Apa sih Olympic Charter itu?
Olympic Charter adalah prinsip-prinsip dasar, peraturan-peraturan, dan anggaran rumah tangga yang telah tersusun secara sistematik yang dipakai sebagai pedoman oleh IOC dalam melaksanakan gerakan olimpiade di seluruh dunia.
Olympic Charter juga mengatur pengorganisasian dan pelaksanaan gerakan olimpiade (Olympic Movement) serta menetapkan aturan dalam melaksanakan penyelenggaraan pertandingan olimpiade (Olympic Games).

Nah gimana sih latar belakang dari olimpiade modern?
Baron Pierre De Coubertin, seorang bangsawan Prancis, menggagas dan membangkitkan kembali semangat olimpia (olimpisme) yang dipadukan dengan penyelenggaraan pertandingan olahraga tingkat Internasional (olympic games) yang kemudian dikenal dengan gerakan olimpiade (olympic movement). Ide dasarnya adalah menciptakan kehidupan yang damai di dunia melalui aktivitas atau kegiatan olahraga antar bangsa.Gerakan olimpiade dikoordinir oleh International Olympic Committee (IOC). Olimpiade yang pertama diadakan di kota Athena pada tahun 1896.

Tentunya semua kegiatan tidak dilakukan begitu saja kan? Pasti ada tujuan utamanya. Nah gerakan olimpiade ini juga punya tujuan utama. Tujuan utamanya:
Mempromosikan dan menyebarluaskan paham yang terkandung dalam olimpiade (olympism).
Mendidikk generasi muda melalui olahraga yang dilandasi oleh saling pengertian dan persaudaraan.
Menyebarluaskan prinsip-prinsip olimpiade ke seluruh dunia.
Mempertemukan atlet dunia dalam suatu festival olahraga internasional empat tahunan.

Kalau kita membahas simbol dari olimpiade, pasti  temen-temen sudah tidak asing lagi melihat simbol dari olimpiade ini
Motto dari olimpiade modern adalah

Citius (Lebih Cepat) agar kita tidak kalah dengan bangsa lain.
Altius (Lebih Tinggi) agar dihargai bangsa lain.
Fortius (Lebih Kuat) agar dapat mengalahkan bangsa lain.

Struktur organisasi gerakan olimpiade dunia (IOC)
Untuk melaksanakan gerakan olimpiade dan penyebarluasan nilai-nilai atau paham olimpiade (Olympism), maka pada 23 Juni 1894 bentuk Komite Olimpiade Internasional (Internasional Olympic Comittee / IOC) di Paris oleh Baron Pierre De Coubertin. IOC adalah Organisasi Internasional Non-Goverment Non-Profit Organisation (NGO). IOC merupakan pendiri dan pelaksana gerakan olimpiade. IOC juga memegang hak untuk simbol, bendera, motto, lagu kebangsaan dan penyelanggaraan olimpiade (olympic games) musim panas (summer olympic) dan musim dingin (winter olympic).

Ketua atau Presiden IOC


Pierre de Coubertin (1896-1925)

Henri de Baillet Latour (1825-1942)

J Sigfrid Edstrom (1946-1952)

Avery Brundage (1952-1972)

Lord Killanin (1972-1980)

Juan Antonio Samaranch (1980-2001)

Jacques Rogge (2001-sekarang)

Apa sih peran IOC? Peran IOC dalam gerakan olimpiade
1. Mendorong terjadinya koordinasi, pengorganisasian dan pengembangan
    olahraga dan kompetisi olahraga diantara institusi olahraga baik tingkat nasional
    maupun internasional.
2. Bekerja sama dengan pihak publik maupun swasta.
3. Menyelenggarakan pertandingan olimpiade musim panas dan musim dingin
    secara reguler (4 tahunan).
4. Bekerjasama dengan institusi olahraga internasional dan nasional (NOC)
    melakukan koordinasi menyelenggarakan kegiatan dan aksi-aksi penyebarluasan
    nilai-nilai olahraga.
5. Mendorong gerakan olimpiade dan penyelenggaraan olimpiade sehingga dapat
    berperan dalam membantu menyelesaikan masalah-masalah lingkungan.
6. Mendukung International Olympic Academy (IOA) dan lainnya dalam
    melaksanakan kegiatan pendidikan olimpiade.

Di dalam gerakan olimpiiade ini, adda juga peran serta dari National Olympic Committe (NAO). Peran NAO, adalah:
Chapter 4 yang berkaitan dengan N.O.C. Tugas yang berkaitan dengan Olympic Education adalah menjaga gerakan olimpiade dan juga menyebarluaskan prinsip-prinsip dasar Olympism dan program pendidikan jasmani serta olahraga di sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Di Indonesia sesuai dengan AD/ART KONI pasal 5 ayat 5.3 tentang tugas (f) disebutkan menyebarluaskan semangat gerakan olimpiade.

Selain penyelenggaraan pertandingan, IOC juga melakukan kongres untuk membahas masalah strategis, yakni tahun, kota, dan tema. Berikut adalah Kongres Olimpiade dari Masa ke Masa:

1.  1894, Paris, Re-establisment the Olympic Games
2.  1897, Le Havre, Sport Hygene, and Pedagogy
3.  1905, Brussels, Sport and Physical Education
4.  1906, Paris, Art, Literature and Sport
5.  1913, Lausanne, Sport Psychology and Psychology
6.  1914, Paris, Olympic Regulations
7.  1921, Lausanne, Olympic Regulations
8.  1925, Prague, Sport Pedagogy and Olympic Regulations
9.  1930, Berlin, Olympic Regulations
10. 1973, Varna, Sport for a World of Peace - The Olympic Movement & It's
      Future
11. 1981, Baden-Baden, United By and For Sport (The Future of Olympic Games,
      International Cooperation, The Future of Olympic Movement)
12. 1994, Paris, The Olympic Movement's Contribution to Modern Society, The
      Contemporary Athlete, Sport in Its Social Context, and Sport.

Kita akan membahas Olahraga Indonesia sebelum Kemerdekaan 
Pada waktu bangsa Indonesia masih dijajah, Indonesia merasakan diskriminasi. Bangsa Indonesia memahami dan menyadari bahwa olahraga sebagai alat perjuangan, pembentuk jati diri, persatuan dan kesatuan bangsa, dan sarana pendidikan. Oleh karena itu dalam memperjuangkan kemerdekaan RI saat itu, telah berdiri organisasi cabang olahraga seperti IMI (1906), PSSI (1930), PELTI (1935). Organisasi olahraga tersebut dijadikan sebagai alat perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan.

Banyak atlit-atlit kita yang berhasil meraih medali dari berbagai olimpiade, antara lain:
 Eko Yuli Irawan dalam olahraga Angkat Berat

 Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad dalam olahraga Bulutangkis 


 Sonny Dwi Kuncoro dalam olahraga Bulutangkis 


 Susi Susanti dalam olahraga Bulutangkis


 Taufik Hidayat dalam olahraga Bulutangkis


 Triyatno dalam olahraga Angkat Berat
 
Oke temen-temen hanya ini yang dapat saya jelaskan tentang olimpisme yang saya pelajari kemarin. Semoga bermanfaat. Salam Olimpisme! :-)

3 komentar:

  1. if guinness book of world record nominate the fastest blog that makes the reader falling in love after read it, amaliaaaaaaaa.blogspot.com will get it all nomination... congratulation.. :)

    BalasHapus